Kamis, 07 Maret 2013

Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas



A.    Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
1.      Nutrisi dan cairan
                  Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan zat makanan sebesar 800 kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu sendiri. Dengan ASI, bayi akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat, bersifat lemah lembut, dan mempunyai IQ yang tinggi. Hal ini dikarenakan ASI mengandung asam dekosa heksanoid ( DHA ).
§  Energi
      Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca partum mencapai 500 kkal. Rekomendasi ini berdasarkan pada asumsi bahwa tia 100 cc ASI berkemampuan memasok 67 – 77 kkal. Efisiensi konversi energy yang terkandung dalam makanan menjadi energy susu sebesar rata – rata 80 % dengan kisaran 76 – 94 % sehingga dapat diperkirakan besaran energy yangdiperlukan untuk menghasilkan 100 cc susu sekitar 85 kkal. Rata – rata produksi ASI sehari 800 cc yang berarti mengandung 600 kkal.
      Untuk menghasilkan 850 cc ASI, dibutuhkan energy 680 – 807 kkal ( rata – rata 750 kkal ) energy. Jika kedalam diet tetap ditambahkan 500 kkal, yang terkonversi hanya 400 – 450 kkal, berarti setiap hari harus dimobilisasi cadangan energy indogen sebesar 300 – 350 kkal yang setara dengan 33 – 38 gram lemak.

§  Protein
      Selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan protein diatas normal sebesar 20 gram / hari. Dasar ketentuan ini adalah tiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gram protein. Dengan demikian 830 cc ASI mengandung 10 gram protein.
      Selain kedua nutrisi tersebut, ibu menyusui juga dianjurkan untuk mendapatkan tambahan asupan dari nutrisi lain. Berikut ini adalah perbandingan tambahan nutrisi ibu menyusui pada wanita Asia dan wanita Amerika

No
Nutrisi
Wanita Asia
Wanita Amerika
1
Kalsium
0,5 – 1 gram
400 mg
2
Zat besi
20 mg
30 – 60 mg
3
Vitamin C
100 mg
40 mg
4
Vitamin B-1
1,3 mg
0,5 mg
5
Vitamin B-2
1,3 mg
0,5 mg
6
Vitamin B-12
2,6 mikrogram
1 mikrogram
7
Vitamin D
10 mikrogram
5 mikrogram

      Dengan penjelasan tersebut, akhirnya dapat dirumuskan beberapa anjuran yang berhubungan dengan pemenuhan gizi ibu menyusui, antara lain :
1)      Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kalori
2)      Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral dan vitamin
3)      Minum sedikitnya 3 liter setiap hari, terutama setelah menyusui
4)      Mengonsumsi tablet zat besi selama masa nifas
5)      Minum kapsul vitamin A ( 200.000 unit ) agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI

2.      Ambulasi Dini ( early ambulation )
            Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Menurut penelitian ambulasi dini tidak mempunyai pengaruh yang buruk, tidak menyebabkan pendarahan yang abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomy, dan tidak memperbesar kemungkinan terjadinya prolaps uteri atau retrofleksi. Ambulasi dini tidak dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru – paru, demam, dan keadaan lain yang membutuhkan istirahat.
            Ambulasi awal dilakukan dengan melakukan gerakan dan jalan – jalan ringan sambil bidan melakukan observasi perkembangan pasien.
            Adapun keuntungan dari ambulasi dini, antara lain :
1)      Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat
2)      Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik
3)      Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu mengenai cara merawat bayinya
4)      Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia ( lebih ekonomis )
3.      Eliminasi ( Buang Air Kecil dan Besar )
            Dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah harus dapat buang air kecil. Semakin lama urin tertahan dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan, misalnya infeksi. Biasanya pasien menahan air kencing karena takut akan merasakan sakit pada luka jalan lahir. Bidan harus dapat meyakinkan pada pasien bahwa kencing sesegera mungkin setelah melahirkan akan mengurangi komplikasi post partum. Berikan dukungan mental pada pasien bahwa ia pasti mampu menahan sakit pada luka jalan lahir akibat terkena air kencing karena ia pun sudah berhasil berjuang untuk melahirkan bayinya.
            Dalam 24 jam pertama, pasien juga harus dapat buang air besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air besar secara lancer. Feses yang tertahan dalam usus semakin lama akan mengeras karena cairan yang terkandung dalam feses akan selalu terserap oleh usus. Bidan harus dapat meyakinkan pasien untuk tidak takut buang air besar tidak akan menambah parah luka jalan lahir. Untk meningkatkan volume feses, anjurkan pasien untuk makan tinggi serat dan banyak minum air putih.

4.      Kebersihan diri / perineum
            Beberapa langkah penting dalam perawatan kebersihan diri ibu post partum, antara lain :
1)      Jaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi. Kulit ibu yang kotor karena keringat atau debu dapat menyebabkan kulit bayi mengalami alergi melalui sentuhan kulit ibu dengan bayi
2)      Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah anus
3)      Mengganti pembalut setiap kali darah sudah penuh atau minimal 2 kali dalam sehari. Kadang hal ini terlewat untuk disampaikan kepada pasien. Masih adanya luka terbuka didalam rahim dan vagina sebagai satu – satunya port de entre kuman penyebab infeksi rahim maka ibu harus senantiasa menjaga suasana keasaman dan kebersihan vagina dengan baik
4)      Mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali ia selesai membersihkan daerah kemaluannya
5)      Jika mempunyai luka episiotomy, hindari untuk menyentuh daerah luka. Ini yang kadang kurang diperhatikan oleh pasien dan tenaga kesehatan. Karena rasa ingin tahunya, tidak jarang pasien berusaha menyentuh luka bekas jahitan di perineum tanpa memperhatikan efek yang dapat ditimbulkan dari tindakannya ini. Apalagi pasien kurang memperhatikan kebersihan tangannya sehingga tidak jarang terjadi infeksi sekunder.

5.      Istirahat
            Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan kembali keadaan fisiknya. Keluarga disarankan untuk memberikan kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk energy menyusui bayinya nanti.
            Kurang istirahat pada ibu post partum akan mengakibatkan beberapa kerugian misalnya :
1)      Mengurangi jumlah ASI yang di produksi
2)      Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3)      Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
            Bidan harus menyampaikan kepada pasien dan keluarga bahwa untuk kembali melakukan kegiatan – kegiatan rumah tangga, harus dilakukan secara perlahan – lahan dan bertahap. Selain itu, pasien juga perlu diingatkan untuk selalu tidur siang atau beristirahat selagi bayinya tidur. Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam sehari, yang dapat dipenuhi melalui istirahat malam dan siang.

6.      Seksual
            Secara fisik aman untuk melakukan hubugan seksual begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk melakukan hubungan seksual sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran.
7.      Latihan senam nifas
            Senam nifas dilakukan ibu yang menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada penyulit post partum. Sebelum memulai bimbingan cara senam nifas, sebaiknya bidan mendiskusikan terlebih dahulu dengan pasien mengenai pentingnya otot perut dan panggul untuk kembali normal.

Contoh gerakan yang dapat dilakukan saat melakukan senam nifas :
1.      Tidur terlentang, tangan disamping badan. Tekuk salah satu kaki, kemudian gerakkan keatas mendekati perut. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali secara bergantian untuk kaki kanan dan kiri. Setelah itu, rileks selama 10 hitungan
2.      Berbaring terlentang, tangan diatas perut, kedua kaki ditekuk. Kerutkan otot bokongdan perut bersamaan dengan mengangkat kepala, mata memandang keperut selama 5 kali hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10 hitungan.
3.      Tidur terlentang, tangan disamping badan, angkat bokong sambil mengerutkan otot anus selama 5 hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10 hitungan.
4.      Tidur terlentang, tangan disamping badan. Angkat kaki lurus keatas sambil menahan otot perut. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali hitungan, bergantian dengan kaki kanan. Rileks selama 10 hitungan
5.      Tidur terlentang, letakkan kedua tangan di bawah kepala, kemudian bangun tanpa mengubah posisi kedua kaki ( kaki tetap lurus ). Lakukan gerakan sebanyak 15 kali hitungan, kemudian rileks selama 10 hitungan sambil menarik napas panjang lewat hidung, keluarkan lewat mulut.
6.      Posisi badan nungging, perut dan paha membentuk sudut 90o. Gerakan perut keatas sambil otot perut dan anus dikerutkan sekuat mungkin, tahan selama 5 hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali, kemudian rileks selama 10 hitungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar